Senin, 03 Mei 2010

Makalah Pembelajaran Matematika

MANFAAT INTERNET DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA
By: H.I.Z Mutaqin, M.Pd.

Dewasa ini perkembangan di bidang teknologi informasi dan teknologi sudah menyebar ke dalam setiap aspek kehidupan. Begitupun pendidikan matematika sedikit banyak terpengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pada kondisi demikian kemajuan suatu negara bergantung pada kualitas sumber daya manusia dan kemajuan teknologi yang dimiliki untuk bersaing secara global. Hal ini memberikan konsekuensi bahwa dipaksa siap untuk terlibat dalam perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat.
Perkembangan teknologi dan informasi berdampak kehidupan manusia menjadi kompleks dan saling bergantungan. Kenyataan ini menimbulkan perubahan-perubahan yang penting dalam berbagai aspek, diantaranta pola kehidupan masyarakat, pola kerja bahkan pola pendidikan, khususnya pendidikan matematika. Komputer dan Internet sudah diterima sebagai alat yang penting untuk komunikasi dan bisnis di Indonesia, sehingga sekarang menjadi hal yang penting pula untuk pendidikan Indonesia yang sedang mengalami reformasi. Awal dari milenium baru dan reformasi menjanjikan harapan untuk mempercepat perkembangan sektor pendidikan di Indonesia. Kunci utama yang memicu akan timbulnya harapan baru tersebut berjalan kearah desentralisasi, manajemen berbasis sekolah, dan pemberdayaan sekolah serta masyarakat untuk mempengaruhi hasil (outcomes) sekolah, juga kesatuan tujuan-tujuan dari semua sektor pendidikan.
Dimasa lalu telah dibentuk sistem komunikasi yang efisien dan efektif untuk menyebarkan informasi ke berbagai semua sektor di kalangan pendidikan. Desentralisasi pendidikan akan membutuhkan paradigma dan peran baru untuk administrasi pendidikan. Komponen utama dalam peran baru ini yaitu meliputi ; monitoring yang efisien, pengidentifikasian kebutuhan dan menempatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain untuk menghadapi kebutuhannya. Masa transisi baru ini seharusnya diarahkan pada pengembangan sitem komunikasi yang memberdayakan beberapa sektor pendidikan untuk membantu pengembangan dan arah masa depan pendidikan di Indonesia.
Penekanan penting akan memaksimumkan sumber daya manusia disemua sektor, berarti kita akan membutuhkan sisitem komunikasi yang sangat efektif. Apabila kita merespons pada kebutuhan fokus awal seharusnya lebih berdasarkan penerimaan informasi daripada penyebaran informasi. Hal ini hampir memutarbalikan peran jika dibandingkan dengan peran komunikasi administrasi pendidikan yang dulu.
Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.
Oleh karena adanya prioritas yang tinggi untuk membangun fasilitas komputer diseluruh sekolah-sekolah di Indonesia dan adanya jarak yang cukup jauh antara sekolah provinsi di Indoesia, sepertinya Internet pilihan yang cukup baik untuk mengembangkan komunikasi antar sekolah, Kanwil, Kandep, dan DEPDIKNAS yaitu dapat dilakukan lewat Internet. Beberapa sekolah telah mengambil inisiatif untuk membangun fasilitas mereka sendiri. Berdasarkan langkah yang sudah ada ini, dan membiarkan hal itu berkembang sendiri yaitu tetap konsisten akan kebutuhan belajar siswa kita, maka Internet sebagai strategi yang sesuai untuk menjadi medium komunikasi yang sah.



B. PEMBAHASAN
1. Internet dalam belajar dan mengajar Matematika
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini khususnya teknologi internet telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan bantuan internet seseorang dapat memperoleh informasi yang cepat sehingga dapat bekerja dengan cepat. Demikian pila dalam bidang pendidikan, untuk belajar matematika khususnya tidak harus menggantungkan semata-mata dari dunia sekolah/kampus dalam arti fisik. Media internet merupakan alternatif sumber informasi dan sumber belajar (learning resource) bagi siapa saja yang menginginkannya.
Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu system yang pertama. Internet awalnya diciptakan untuk kebutuhan system pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat mengurangi resiko kerusakkan total, mungkin saja hal inibisa terjadi apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.
Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan. Dengan menggunakan internet kita dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarkan (publish) informasi yang bisa di akses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon dan unit video processing. Kita bisa melakukan "chat" melalui jaringan gratis "chat" yang sangat luas yaitu mIRC.
Sistem pembelajaran matematika pun mengalami perubahan paradidma dari ”mengajar” menjadi ”belajar” . Paradigma belajar berorientasi pada pencapaian tujuan dalam rangka mempersiapkan siswa menjadi manusia yang dapat belajar secara mandiri (independent learners). Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan diantaranya melalui pembelajaran melalui dengan berbantuan internet. Selain itu pembelajaran melalui internet dapat melayani peserta didik secara individual.
Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran matematika dikenal sebagai computer-based instruction (CBI), computer-assisted instruction/learning (CAI/CAL), dalam pendidikan non formal atau yang lebih dikenal dengan sebutan ”training” (pelatihan), bentuk aplikasinaya adalah Computer-Based Training (CBT), Electronic Performance Support System (EPSS), dan Web-Based Training (WBT). CBT, EPSS dan WBT merupakan delivery form of instructional authoring yang biasa disebur e-learning.
Dalam pembelajaran melalui internet, komputer dan telekomunikasi digunakan sebagai sarana atau media belajar yang sangat menarik apabila ditunjang oleh ketersediaan perangkat lunak pembelajaran. Selain dari itu peran guru berubah dari pengajar menjadi pelatih, pendamping sekaligus pebelajar. Sebagaimana dikemukaan oleh Gerstner (Rahayu,2005) bahwa peran guru di abad ke-21 diantaranya adalah teacher as learners – who always improved and renew their knowledge.
Pembelajaran berbantuan komputer (internet) mampu menciptakan suatu proses belajar mengajar yang mandiri dan interaktif, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi siswa dan guru dalam mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya bentuk pengajaran dengan menggunakan internet memiliki pengertian bahwa internet dapat digunakan baik sebagai bahan ajar maupun sebagai alat bantu untuk mengajar. Dengan adanya inovasi baru dalam pembelajaran dapat dibedakan atas tiga katagori(Ysewijn dalam Rahayu, 2005), yaitu :
a. Pembelajaran tanpa komputer (internet), yaitu pengajar merupakan satu-satunya yang melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
b. Pembelajaran campuran, yaitu pengajar dan komputer (internet) berbagi pekerjaan mengajar, tetapi pengajar tetap merupakan penanggung jawab atas kegiatan di kelas.
c. Pembelajaran otomatis (authomatic teaching) yaitu pembelajaran yang peran pengajarannya melalui internet, dimana peran pengajar digantikan oleh internet.
Ketiga kategori tersebut, yang paling banyak terjadi didalam pendidikan adalah pengajaran campuran.Dalam pembelajaran matematika potensi teknologi komputer sebagai media sangatlah besar. Melalui internet komputer menjadi alat yang efektif dalam membantu pembelajaran matematika.
Program pembelajaran melalui internet adalah suatu alternatif konsep pembelajaran yang memadukan kecanggihan informasi dan efisiensi waktu. Dimana pempelajaran melalui internet dapat diikuti oleh siswa dimana dan kapan saja dengan batas waktu yang disediakan. Seorang guru yang berhalangan hadir dalam tatap muka langsung dengan siswa dapat menggunakan alternatif pengajaran melalui internet. Pengajar tinggal penyiapkan bahan-bahan materi pengajaran dan tugas melalui blogspot yang yang ada. Sehingga siswa yang mengikuti pembelajaran melalui internet dapat mengemail absen dan tugas cukup lewat email saja.
Bagi para guru internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih:
Pengembangan Profesional
(a) Meningkatkan pengetahuan
(b) Berbagi sumber diantara rekan sejawat/
sedepartemen
(c) Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri
(d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan
secra langsung
(e) Mengatur komunikasi secara teratur
(f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat
baik local maupun internasional.
Sumber bahan mengajar :
(a). Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi
baru
(b). Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala
bidang pelajaran
(c). Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat
tingginya popularitas / sangat tingginya minat
untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar.
Untuk siswa Internet menawarkan kesempatan untuk;
Belajar sendiri secara cepat :
(a). Meningkatkan pengetahuan
(b). Belajar berinteraktif
(c). Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
Memperkaya diri :
(a). Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
(b). Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang
ada diseluruh dunia
Walaupun Internet berpotensi untuk menyampaikan keuntungan-keuntungan tersebut bagi para guru maupun para siswa, pemakaian Internet di kelas hendaknya harus disusun sedemikian rupa dengan belajar mendefisinasikan secara obyektif. Kegiatan siswa juga harus dimonitor dengan baik.
Kenapa?
Seperti mana yang telah dikatakan sebelumnya bahwa Internet itu berisi berbagai macam informasi dan sumber-sumber informasi lain, meskipun didalamnya juga terkandung hal-hal yang tidak berguna dan menghabiskan waktu sehingga mengganggu pelajaran siswa dengan mudahnya. Padahal keikutsertaan dalam kegiatan ini diluar jam belajar siswa, mungkin saja dapat memberi keuntungan bagi pengetahuan mereka atau mengembangkan kemampuan lainnya. Waktu belajar di kelas harus tetap difokuskan pada pelajaran utama. Rencana belajar mengajar yang efektif untuk menggunakn Internet akan memerlukan beberapa kemampuan baru guru untuk dapat lebih mengefektifkan waktu.
Satu dari keuntungan yang sangat potensial dari Internet selain untuk para administrator dan kepentingan sekolah, yaitu mungkin adalah untuk memudahkan pengoleksian lembaran data-data sekolah yang dapat langsung terkirim ketujuannya baik ke perorangan maupun ke masyarakat luas.
Guru, terutama guru matematika, dapat mengambil (down-load) materi dan kejadian terkini yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar di kelas pada hari yang sama saat itu juga. Semua guru dapat menggunakan Internet baik untuk keperluan pengembangan pribadi maupun secara profesional bekerjasama dalam wilayah regional maupun diseluruh dunia.
Perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk dibeli?
Penulis menyarankan sebagai langkah awal membeli satu unit komputer dengan modem didalamnya dan CD ROM drive. Dan komputer ini harus ditempatkan di ruang perpustakaan sekolah sehingga bisa dipergunakan oleh seluruh staf dan para siswa serta harus diawasi pemakaiannya oleh petugas perpustakaan. Petugas perpustakaan ini juga harus dilatih untuk menangani perawatan dan pemeliharaan rutin komputer. Serta mereka juga diberi wewenang khusus untuk mengatur jadwal pemakaian komputer dengan cara sistem memesan tempat.
Biaya : Antara Rp. 3.000.000,- - Rp.5.000.000,- tergantung nilai tukar rupiah.
Apabaila sekolah anda sudah mempunyai laboratorium komputer maka bentuk modem terpisah dapat dibeli dengan harga yang cukup murah untuk mengakses Internet dari laboratorium, tergantung permintaan. Bentuk modem terpisah ini juga dapat disediakan bagi pemakaian di departemen.
Apalagi yang diperlukan?
Pastinya anda membutuhkan Internet Service Provider (ISP). Ini adalah sejenis perusahaan yang menyediakan jasa sambungan/ hubungan ke Internet melalui saluran telepon. Penulis menyarankan sebagai langkah awal, sebaiknya membuka sebuah account siswa sampai mereka tahu berapa menit per bulannya yang mereka perlukan. Cobalah untuk mendaftar USER-NAME ( nama pemakai ) berhubungan dengan nama sekolah anada, contohnya SMK3PALU, karena ini juga dapat digunakan sebagai alamat e-mail anda ( lihat dibawah ). Ada daftar Internet Service Provider dalam petunjuk homepage ini.
Biaya : Antara Rp.50.000,- - Rp.100.000,- per bulan + Biaya pemasangan ringan.
E-mail Account
Biasanya ISP menyediakan paling tidak satu account e-mail dan ini menggunakan "user name" anda, contohnya diambil dari contoh diatas SMp5Sindang@Indramayu.Net. Account ini bisa juga dipakai untuk keperluan resmi sekolah.
E-mail Account Siswa
Penulis menyarankan bahwa siswa-siswa sebaiknya membuka e-mail account pribadi di http://mail.yahoo.com, http://www.hotmail.com, atau salah satu dari sekian banyak e-mail provider gratis yang ada. E-mail account tersebut diatas lebih disukai dari account servis provider karena mereka dapat digunakan secara permanen. Dan ini juga merupakan ide yang baik bagi sekolah-sekolah untuk mempunyai alamat e-mail alternatif, apabila dalam keadaan mendesak mereka mengganti servis provider. Saya akan menyarankan menggunakan Yahoo.com karena mereka memperbolehkan anda untuk POP surat anda, mengirim surat ke alamat lain (forwarding), ataupun membacanya dari situs internet mereka dimana saja ( lebih fleksibel).
Homepage dan Nama Domain
Ada banyak sekali homepage provider gratis. Penulis yakin bahwa saat ini yang terbaik adalah http://www.crosswinds.net dan http://www.geocities.com/ karena servis yang mereka tawarkan cukup masuk akal. "Domain Name" (alamat khusus di Internet) tidaklah sangat penting terkecuali bila anda adalah organisasi yang mencari keuntungan atau untuk bisnis. Kecuali bila domain name anda mudah untuk diingat seperti "Pendidikan.Net" maka manfaatnya tidak terlalu penting. Apabila anda membuat homepage di Crosswinds.Net maka anda mempunyai alamat (atau URL) seperti htpp://www.croswinds.net/~SMK3Palu. Bila anda mengunjungi homepage link di SLTA.Net atau SLTP.Net maka anda akan menjumpai banyak homepage sekolah yang berlokasi di situs gratis seperti ini. Keuntungan utama dari situs gratis ini adalah tidak dikenakan biaya perawatan dan tidak terkait apapun ISP yang anda pilih
Telepon dan Pulsa
Seringkali kalau guru atau Kepsek ditanya "sudah punya Internet?" Jawabannya "Belum, pulsa telepon terlalu mahal"
Apakah, kalau sekolah Anda bisa berkomunikasi dengan semua sekolah di Indonesia, dengan Kanwil, Kandep, atau Dikmenum lewat telepon selama lima menit sehari atau kurang masih merasa mahal?. Sebagai contoh, saya download e-mail dari dua provider (Yahoo dan Crosswinds) dari banyak alamat e-mail yang saya punya setiap pagi dan perlu waktu kurang dari lima menit (<5 menit). Bagaimana bisa begitu? Saya menggunakan Post Office Protocol (POP) mail. Semua sekolah bisa pakai POP mail gratis seperti ini yang disediakan di Mail.Yahoo.Com atau WWW.Crosswinds.Net. Surat-surat diPOP dari hostnya langsung ke e-mail browser kita. Setelah itu sambungan ke Internet langsung dimatikan.
Surat-surat tsb dibaca OFF-LINE (tidak sambung ke Internet) dan tidak ada ongkosnya. Surat-surat ini dapat diprint atau dicopy (blok dan copy) ke Word, Wordpad, atau Notepad untuk di bawa ke tempat line (lewat disket).
Tetapi bagaimana kalau kita mau kirim surat atau membalas surat?
Sama juga:
• 1. Membuat surat dulu di Word atau Notepad atau Wordpad.
• 2. Buka browser kalau pakai Netscape (klik mail) atau kalau pakai Internet Explorer buka Microsoft Outlook.
• 3. Buka "New Msg" di Netscape atau "New" di Microsoft Outlook.
• 4. Mengisi alamat e-mail, subject, dan isinya surat.
• 5. Kalau lebih dari satu surat mengulang step 3 & 4 sampai semua surat sudah dibuat.
• 6. Kalau sudah selesai baru sambung ke Internet.
• 7. Klik "Send" (kirim surat) di semua surat masing-masing (langsung saja).
• 8. Kalau Anda pakai Microsoft Outlook Anda juga harus klik "Send/Receive" setelahnya.
• 9. Tunggu sampai semua surat sudah dikirim (biasanya cepat).
• 10. Kalau di Microsoft Outlook Anda secara automatis menerima surat baru juga kalau ada. Kalau Anda pakai Netscape sebaiknya cek kalau ada surat baru Klik "Get Msg".
• Matikan sambungan ke Internet.
Kalau Anda pakai sistem ini pulsa telepon tidak akan mahal. Jadi, setiap pagi sambung sebentar saja. Selama waktu itu dapat mengirim surat-surat yang sudah disediakan siang hari sebelumnya dan menerima surat yang baru.
Bagaimana dengan Searching the Internet?
Terus-terang, kalau siswa/i memakai Internet di dalam waktu belajar, gurunya harus sangat berpengalaman untuk menggunakan waktu dengan hemat agar menghasilkan pelajaran yang baik. Mungkin Internet bisa dipakai dengan cara ini setelah guru-guru sudah cukup berpengalaman. Saya pernah memakai Internet untuk mengajar tetapi tujuan pelajaran dan kegiatan siswa/i harus jelas dan dimonitor terus.
Untuk guru Internet juga bisa menghabiskan banyak waktu dan uang kalau kita tidak membuat sistem yang baik dari awalnya. Maksud saya, daripada semua guru cari informasi yang sama dan menghabiskan waktu masing-masing, penting sekali bila kita membuat pusat informasi tentang situs yang bagus dan relevan. Kalau sudah ada pusat informasi guru hanya perlu kirim e-mail ke pusat dan minta URL (Universal Resource Locator - alamat homepagenya). Jadi, cuma satu orang yang mencari (lebih hemat) dan informasi ini bisa dipasang di halaman "links informasi" di Website pusatnya supaya kalau guru lain cari informasi bisa cek disitu dulu.
Sesuai dengan yang sudah sering dikatakan, sebaiknya semua siswa/i di Indonesia dapat pengalaman memakai komputer dan Internet. Kebanyakan mengenai Internet dan cara membuat homepage misalnya kita dapat mengajar dengan komputer tanpa sambung ke Internet. Kalau kita ingin membuat program keterampilan komputer biayanya bisa dinaikkan sesuai dengan ongkos bila siswa/i menggunakan waktu di Internet (sharing) dalam programnya. Lebih baik siswa dapat kenalan Internet saja di sekolah dan melanjutkan kemampuan sendiri di Warung Internet. Di banyak sekolah yang belum punya fasilitas Internet siswa/inya sudah lama memakai Internet dan pengalamannya juga banyak. Pengalaman mereka bisa digunakan untuk membantu guru atau pustakawan untuk belajar mengenai Internet. Dengan teknologi baru ini sebaiknya kita mengunakan semua kemampuan SDM di sekolah.
C. KESIMPULAN
Kalau kita ingin mengajar matematika, kita perlu memperhatikan hal-hal utama yaitu rencana dan strateginya. Sama dengan Internet. Kalau kita ingin membuat sistem komunikasi yang baik dan hemat, dan meningkatkan pendidikan siswa/i dalam ilmu komputer yang sesuai dengan dana sekolah, yang penting rencana (program) yang baik, dan strategi-strategi yang terbaik sesuai dengan keadaan sekolahnya. Dengan prinsip-prinsip yang disebut di dalam "Kiat Mendapatkan Dana" kita bisa secara terus-menerus melakukan peningkatan mutu pendidikan di sekolah kita secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
Azra, A. (2004). Paradigma Pembelajaran di Era Global. Makalah diseminarkan dalam seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka, Pustekom, dan IPTPI
Kartadinata, Rahayu. (2005). Pengembangan Program Computer Based Multimedia dan perananya dalam Pembelajaran Matematika. Makalah diseminarkan dalam Seminar Nasional matematika. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Rekdale, Phillip.(2007). Internet dan Pendidikan.[online]. Tersedia:P.Rekdale@LanguageLaboratory.ComP.Rekdale@Language-Laboratory.Com.[15 Desember 2007]
Supriadi,D. (2002). Internet Masuk Sekolah: Pemberdayaan Guru dan Siswa dalam Era Sekolah Berbasis E-learning. Makalah disajikan dalam seminar : Implementasi E-learning untuk sekolah menengah. Diselenggarakan oleh Telkon Learning / Sinopsis Indonesia, Oktober 2002. Bandung. PT. Telkom.
Wahono, R.S.(2008).Informasi Teknologi.[online]. Tersedia : Copyright © 2006-2008 RomiSatriaWahono.Net. All rights reserved.[10 Maret 2008].






:
S I L A B U S

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
B. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.
Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran
Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini. Sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas.
1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;
b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
3. Penentuan jenis penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
4. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok atau materi pembelajaran yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi dengan mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik ;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
e. aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;
f. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia kerja;
g. alokasi waktu.
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar/subkompewtensi. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar/subkompetensi.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
6. Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar/subkompetensi didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar/ subkompetnsi keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar/subkompetensi. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar/Subkompetensi yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
D. Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran
a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.
2. Implementasi pembelajaran per semester
a. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
b. Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).
E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.
F. Komponen dan Format Silabus
1. Komponen Silabus
a. Identitas
Berisi identitas sekolah, bidang/program keahlian, standar kompetensi, mata pelajaran, kelas/semester, durasi pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk kompetensi kejuruan).
b. Standar kompetensi/kompetensi
Standar kompetensi/kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja/industri terkait.
c. Kode standar kompetensi/kompetensi
Kode standar kompetensi adalah identitas standar kompetensi. Kompetensi kejuruan menggunakan kodefikasi yang terdapat pada SKKNI. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model kodefikasi sendiri.
d. Kompetensi dasar/subkompetensi
Kompetensi dasar/subkompetensi merupakan sejumlah tugas/ kemampuan untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi/ kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.
e. Indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja
Indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi dasar/subkompetensi yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasiopal.
f. Materi pokok/materi pembelajaran
Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi menunjang pencapaian kompetensi dasar/subkompetensi, mencakup keseluruhan ranah kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
Materi pokok/materi pembelajaran dirumuskan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.
g. Pengalaman belajar
Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik dan atau mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar/subkompetensi sesuai dengan indikator/kriteria kinerja.
Pengalaman belajar dirancang secara utuh (komprehensip), sistematis dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar disusun dengan mengintegrasikan aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta lingkungan hidup.
h. Penilaian
Penilaian merupakan proses membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.
Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator pencapaian kompetensi/ kriteria kinerja dan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
i. Alokasi waktu
Alokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar/subkompetensi yang dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka (teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri.
j. Sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.
2. Format Silabus
Format silabus yang digunakan SMP Negeri 1 Pasekan adalah satuan pendidikan dalam bentuk table/matriks yang berisi komponen: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok pembelajaran, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.


SILABUS
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian Contoh Instrumen
Jenis Tagihan Bentuk Instrumen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
B. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Tencantumkan identitas
• Nama sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/Semester
• Standar Kompetensi
• Kompetensi Dasar
• Indikator
• Alokasi Waktu

Catatan:
 RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
 Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.
2. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
3. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
4. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
5. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6. Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
7. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
C. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SMP/MTs. : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
dst
E. Sumber Belajar
F. Penilaian
S I L A B U S

Analisis SWOT SMPN 1 Pasekan

Analisis SWOT SMP Negeri 1 Pasekan

1. Kesiswaan

Kekuatan (Strength)

a. Sistem penerimaan siswa baru melalui sekeksi sudah ada

b. Minat calon siswa terhadap SMP Negeri 1 Pasekan cukup tinggi.

c. Jumlah siswa relatif terus meningkat dari tahun ke tahun.

d. Lulusan memiliki kemampuan yang tinggi untuk melanjutkan sekolah ke sekolah menengah lanjutan

Kelemahan (Weakness)

a. Fasilitas untuk ekstrakurikuler belum memadai.

b. Kurangnya partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakulikuler.

c. Calon siswa yang masuk SMP Negeri 1 Pasekan kemampuan inputnya relatif rendah.

d. Tingkat sosial-ekonomi siswa SMP Negeri 1 Pasekan pada umumnya relatif lemah.

Peluang (Opportunity)

a. Lulusan SD yang ada di Kecamatan Pasekan masih banyak yang belum tertampung di SMP Negeri

b. SMP Negeri 1 Pasekan satu-satunya sekolah negeri di Kecamatan Pasekan.

c. Kebijakan Pemerintah dengan mengeluarkan undang-undang guru dan dosen.

d. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu cukup besar perhatiannya terhadap dunia pendidikan.

Ancaman (Threat)

Globalisasi memicu kompetensi sumber daya manusia yang unggul.

ANALISIS SWOT KESISWAAN


INTERNAL


EKTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Sistem penerimaan siswa baru sudah ada

· Minat calon siswa terhadap SMPN 1 Pasekan cukup tinggi

· Jumlah siswa relatif terus meningkat dari tahun ke tahun.

· Lulusan memiliki kemampuan yang tinggi untuk melanjutkan ke sekolah menengah lanjutan

Kelemahan (Weakness)

· Fasilitas untuk ekstrakurikuler belum memadai.

· Kurangnya partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

· Calon siswa yang masuk SMPN 1 Pasekan inputnya relatif rendah.

· Tingkat sosial-ekonomi siswa SMPN 1 pasekan pada umumnya relatif lemah.

Peluang (Opportunity)

a. Lulusan SD yang ada di Kecamatan Pasekan masih banyak yang belum tertampung di SMP Negeri

· SMP Negeri 1 Pasekan satu-satunya SMP Negeri di Kec. Pasekan.

· Kebijakan Pemerintah dengan mengeluarkan undang-undang guru dan dosen.

· Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu cukup besar perhatiannya terhadap dunia pendidikan

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Membuat Pengumuman penerimaan siswa baru melalui media, pamflat, spanduk.

· Merancang sistem internal yang memungkinkan pelayanan pendidikan wajar 9 tahun.

· Memperluas jaringan stake holder melalui sistem informasi.

· Menyebar luaskan informasi kemajuan SMP Negeri 1 Pasekan/ jumlah siswa serta guru/ siswa yang berprestasi

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

Mengembangkan program kurikuler untuk kegiatan-kegiatan unggulan, misal: meningkatkan kegiatan ektrakurikuler dengan menambah jumlah kegiatan.

Ancaman (Threat)

Globalisasi memicu kompetensi sumber daya manusia yang unggul.

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Mengembangkan mata pelajaran Teknologi Informatika dan Komputer.

· Meningkatkan kualitas guru dan karyawan melalui diklat, seminar dan lokakarya.

· Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

· Mengembangkan sarana dan prasarana alat informasi dan komunikasi.

· Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung.

B. Guru dan Tenaga Pendukung

Kekuatan (Strength)

a. Adanya pedoman yang jelas untuk rekruitmen Guru dan karyawan.

b. Kejelasan pembinaan karir profesi bagi guru dan karyawa administratif

c. Sistem reward dan punishment sudah jelas.

d. Ketercukupan jumlah guru tetap, rasio dosen terhadap siswa adalah 1 : 8.

e. Loyalitas dan integritas guru dan karyawan cukup besar

f. Staf akademik memenuhi mutu dan kualifikasi sesuai bidang.

Kelemahan (Weakness)

a. Belum mantapnya sistem pembinaan guru dan karyawan dalam pelaksanaan misi dan pencapaian visi.

b. Rasio guru berpendidikan S2 masih kurang

c. Masih adanya rasa sungkan dalam implementasi punishment

d. Guru yang melakukan penelitian tindakan kelas belum merata secara keseluruhan.

e. Masih ada beberapa duru yang belum S1

Peluang (Opportunity)

a. Ada dukungan dana dari eksternal dan internal untuk studi lanjut dan penelitian.

b. Adanya sistem insentif untuk profesional guru.

c. Adanya kesempatan bagi guru dan karyawan untuk mengembangkan karir.

Ancaman (Threat)

a. Globalisasi memicu kompetensi sumber daya manusia yang unggul.

b. Kecilnya sumber pembiayaan domestik untuk pengembangan kualitas guru.


ANALISIS SWOT GURU DAN TENAGA PENDUKUNG

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

c. Adanya pedoman yang jelas untuk rekruitmen guru dan karyawan.

d. Kejelasan pembinaan karir profesi bagi guru dan karyawan administratif.

e. Sistem reward dan punishment sudah jelas.

f. Ketercukupan jumlah guru tetap, rasio dosen terhadap siswa adalah 1 : 8.

g. Loyalitas dan integritas guru dan karyawan cukup besar

· Staf akademik memenuhi mutu dan kualifikasi sesuai bidang

Kelemahan (Weakness)

· Belum mantapnya sistem pembinaan guru dan karyawan dalam pelaksanaan misi dan pencapaian visi.

· Rasio guru berpendidikan S2 masih kurang

· Masih adanya rasa sungkan dalam implementasi punishment

· Guru yang melakukan penelitian dan tindakan kelas belum merata secara keseluruhan.

· Masih ada beberapa gurun yang belum S1

Peluang (Opportunity)

· Ada dukungan dana dari eksternal dan internal untuk studi lanjut dan penelitian.

· Adanya sistem insentif untuk profesional guru.

· Adanya kesempatan bagi guru dan karyawan untuk mengembangkan karir.

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Pengaturan internal (sistem insentif) untuk mendorong guru memanfaatkan peluang yang ada

· Mengdakan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak

· Meningkatkan kemampuan sesuai dengan bidang spesialisnya

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

· Meningkatkan kualitas guru melalui studi ke S2, malaksankan bentuk-bentuk pelatihan dan upgrading yang mendukung profesionalisme kerja

· Meningkatkan pembinaan guru dan karyawan dan pelaksanaan misi dan pencapaian visi

Ancaman (Thereat)

· Globalisasi memicu kompetensi sumber daya manusia yang unggul.

· Kecilnya sumber pembiayaan domestik untuk pengembangan kualitas guru.

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Pengembangan dosen kearah profesionalisme

· Sistem insentif dan pinalti

· Studi lanjut dengan sumber dana dari yayasan atau universitas.

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

· Optimalisasi potensi guru dan karyawan yang ada secara terprogram

· Sistem intensif untuk meningkatkan kemampuan personal.

C. Kurikulum

Kekuatan (Strength)

  1. Kurikulum sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan.
  2. Kurikulum sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
  3. Isi kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah
  4. Mempunyai kurikulum muatan lokal

Kelemahan (Weakness)

a. Isi kurikulum saat ini ada sebagian yang tidak sesuai dengan ujian nasional.

  1. Kurikulum saat ini sebagian masih memberlakukan isi kurikulum yang lama sehingga kurikulum tersebut mudah usang/ menjenuhkan.
  2. Kurikulum yang saat ini berlaku kurang serasi dengan tuntuan kehidupan di daerah, dalam hal ini kurikulum muatan lokal kurang mendapat tempat.

Peluang (Opportunity)

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai kebijakan standar minimal kurikulum

b. Pengembangkan Profesi bagi tenaga pengajar sangat besar kesempatannya.

Ancaman (Threat)

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang pesat dan beragam sehingga kurikulum mudah menjadi usang.

ANALISIS SWOT KURIKULUM


INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan visi dan misi

· Kurikulum sesuai dengan KTSP

· Isi kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah

· Mempunyai kurikulum muatan lokal

Kelemahan (Weakness)

· Isi kurikulum saat ini ada sebagian yang tidak sesuai dengan ujian nasional.

· Kurikulum saat ini sebagian masih memberlakukan isi kurikulum yang lama sehingga kurikulum tersebut mudah usang/ menjenuhkan.

· Kurikulum yang saat ini berlaku kurang serasi dengan tuntuan kehidupan di daerah, dalam hal ini kurikulum muatan lokal kurang mendapat tempat.

Peluang (Opportunity)

· KTSP mempunyai kebijakan standar minimal kurikulum

· Pengembangkan Profesi bagi tenaga pengajar sangat besar kesempatannya.

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Meningkatkan kinerja dan kerjasama dengan pihak Depdiknas khususnya sekolah-sekolah menengah.

· Penyesuaian isi kurikulum secara berkelanjutan sesuai dengan kondisi lembaga pendidikan .

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

Pengayaan struktur silabus dengan pengetahuan praktis yang berkembang di sekolah

Ancaman (Threat)

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang pesat dan beragam sehingga kurikulum mudah menjadi usang.

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Meningkatkan evaluasi terhadap struktur kurikulum secara periodik.

· Meningkatkan ciri khas kurikulum muatan lokal

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

Penajaman ciri khas yang dapat di capai dalam muatan lokal

D. Sarana dan Prasarana

Kekuatan (Strength)

a. Sarana dan prasarana yang dimiliki menjamin keberlanjutan SMP Negeri 1 Pasekan Indramayu

b. Semua sarana dan prasarana adalah milik sendiri

c. Ketersediaan sarana dan prasarana sudah cukup memadai

d. Lokasi yang cukup strategis dekat kecamatan

Kelemahan (Weakness)

a. Tingkat kesesuaian prasarana dan sarana tertentu masih kurang.

b. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana masih lemah.

c. Sistem pemerolehan prasarana dan prasarana kadang kurang memadai untuk pencapaian visi, misi dan tujuan .

Peluang (Opportunity)

a. Sekolah mempunyai akses yang ditinggi terhadap prasarana dan sarana untuk menunjang proses pelajar mengajar

b. Adanya aturan yang jelas dalam pemanfaatan prasarana dan sarana dilingkungan sekolah.

c. Tidak semua sekolah berlokasi dekat dengan kecamatan.

Ancaman (Threat)

a. Perubahan teknologi yang semakin cepat

b. Harga sarana dan prasarana khususnya alat-alat laboratorium dan literatur semakin tinggi

ANALISIS SWOT SARANA DAN PRASARANA

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Sarana dan prasarana yang dimiliki menjamin keberlanjutan SMP Negeri 1 Pasekan

· Semua sarana dan prasarana adalah milik sendiri.

· Ketersediaan sarana dan prasarana sudah cukup memadai.

· Lokasi yang cukup strategis depan kecamatan.

Kelemahan (Weakness)

· Tingkat kesasuaian prasarana dan sarana tertentu masih kurang.

· Sistem pengelolaan sarana dan prasarana masih lemah.

· Sistem pemerolehan prasarana dan prasarana kadang kurang memedai untuk pencapaian visi, misi dan tujuan

Peluang (Opportunity)

· Setiap sekolah mempunyai akses yang tinggi terhadap prasarana dan sarana untuk menunjang proses belajar mengajar.

· Adanya aturan yang jelas dalam pemanfaatan prasarana dan sarana dilingkungan sekolah.

· Tidak semua sekolah berlokasi di depan kecamatan.

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana untuk meningkan mutu pembelajaran.

· Memanfaatkan kekuatan sarana dan prasarana dalam setiap promosi lembaga.

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama dengan pihak eksternal

Ancaman (Threat)

· Perubahan teknologi yang semakincepat

· Harga sarana dan prasarana khususnya alat-alat laboratorium dan literatur semakin tinggi

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada.

· Menambah sarana khususnya alat-alat laboratorium dan literatur yang aktual

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

Membenahi sistem pengelolaan sarana dan prasarana

E. Pendanaan

Kekuatan (Strength)

a. Pengeluaran berdasarkan kelayakan dan kesesuaian prioritas untuk mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan

b. Penggunaan dana dapat dipertanggung jawabkan.

c. Perhatian pemerintah daerah terhadap dukungan dana adalah cukup besar.

Kelemahan (Weakness)

a. Struktur penerimaan pendanaan hanya mengandalkan dari pemerintah daerah.

b. Efektifitas strategi investasi belum ada dalam upaya mencapai visi dan misi

c. Lemahnya Sistem manajemen keuangan.

d. Banyak siswa yang tergolong kedalam ekonomi lemah.

Peluang (Opportunity)

a. Sumber pendanaan dari siswa masih cukup banyak

b. Peluang untuk investasi dalam menunjang sumber pembiayaan masih cukup banyak (optimalisasi jumlah siswa)

Ancaman (Threat)

a. Kesenjangan dana untuk investasi fasilitas teknologi

b. Kemampuan ekonomi masyarakat yang lemah, karena inflasi yang tinggi dan krisis ekonomi yang berkepanjangan.

c. Sistem ke terhadasejahteraan pegawai (karyawan) belum optimal

ANALISIS SWOT PENDANAAN

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Pengeluaran berdasarkan kelayakan dan kesesuaian prioritas untuk mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan

· Penggunaan dana dapat dipertanggung jawabkan.

· Perhatian pemerintah daerah terhadap dukungan dana adalah cukup besar.

Kelemahan (Weakness)

· Struktur penerimaan pendanaan hanya mengandalkan dari pemda.

· Efektifitas strategi investasi belum ada dalam upaya mencapai visi dan misi

· Lemahnya Sistem manajemen keuangan.

· Banyak siswa yang tergolong kedalam ekonomi lemah.

Peluang (Opportunity)

· Sumber pendanaan dari luar masih cukup banyak

· Peluang untuk investasi dalam menunjang sumber pembiayaan msih cukup banyak (optimalisasi jumlah siswa)

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Merancang pendapatan dari jasa laboratorium, Kerja sama dengan pihak lain, dan Pemerintah Daerah (dana abadi).

· Menambah unit struktur yang berfungsi sebagai fund-raising (menambah pendapatan)

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

· Peningkatan jumlah siswa dengan memperhatikan kualitas.

· Permohonan Bea Siswa ke Pemerintah Daerah dan ke instansi terkait.

Ancaman (Thereat)

· Kesenjangan dana untuk investasi fasilitas teknologi informasi

· Kemampuan ekonomi masyarakat yang lemah, kareana inflasi yang tinggi dan krisis ekonomi yang berkepanjangan.

·Sistem kesejahteraan terhadap pegawai (karyawan) belum optimal

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Efesiensi penggunaan dana.

· Disediakan Bea Siswa untuk mahasiswa yang tidak mampu dan yang berprestasi.

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

Meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait

F. Tata Pamong (Governance)

Kekuatan (Strength)

a. Setiap perencanaan kerja telah sesuai dengan visi dan misi yang disepakati

b. Sistem administrasi kesiswaan terkomputerisasi dengan baik.

c. Kebijaksanaan dan sistem mendukung terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan.

d. Staf akademik dan administrasi rata-rata relatif masih muda.

e. Pemahaman sistem oleh staf cukup baik.

Kelemahan (Weakness)

a. Motivasi dan komitmen sivitas akademika masih kurang

b. Kadang-kadang karena besarnya struktur birokrasi, inovasi, menjadi lamban.

c. Jumlah staf administrasi relatif belum mencukupi dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada.

d. Relatif rendahnya honorarium para staf administrasi.

Peluang (Opportunity)

a. Peraturan pemerintah tentang otonomi sekolah

b. Rumusan visi, misi dan tujuan yang disepakati mencerminkan standar keunggulan cita-cita yang tinggi dalam upaya mewujudkan perubahan

c. Ada kesempatan untuk melanjutkan studi lebih tinggi

Ancaman (Threat)

a. Belum adanya unit kendali mutu untuk mengkaji dan mengendalikan kualitas sekolah.

b. Iklim kompotensi yang tinggi menuntut sistem pengelolaan yang profesional.

ANALISIS SWOT TATA PAMONG (GOVERNANCE)

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Setiap perencanaan kerja telah sesuai dengan visi dan misi yang disepakati

· Sistem administrasi kemahasiswaan terkomputerisasi dengan baik.

· Kebijaksanaan dan sistem mendukung terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan.

· Staf TU dan administrasi rata-rata relatif masih muda.

· Pemahaman sistem oleh staf sudah cukup baik.

Kelemahan (Weakness)

· Motivasi dan komitmen sivitas akademika masih kurang

· Kadang-kadang karena besarnya struktur birokrasi, inovasi, menjadi lamban.

· Jumlah staf administrasi relatif belum mencukupi dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang ada.

· Relatif rendahnya honorarium para staf administrasi.

Peluang (Opportunity)

· Peraturan pemerintah tentang otonomi perguruan tinggi

· Rumusan visi, misi dan tujuan yang disepakati mencerminkan standar keunggulan cita-cita yang tinggi dalam upaya mewujudkan perubahan.

· Ada kesempatan untuk melanjutkan studi lebih tinggi.

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Meningkatkan kinerja akademik dan administrasi dalam upaya menjaga kelangsungan program studi

· Mengembangkan sistem data base yang terpadu

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

· Menyusun insentif dalam kekaryawanan

· Meningkatkan efektifitas organisasi dan manajemen

· Memantapkan daftar penggajian staf yang sesuai dengan standar upah minimum kabupaten.

Ancaman (Threat)

· Belum adanya unit kendali mutu untuk mengkaji dan mengendalikan kualitas Sekolah

· Iklim kompetensi yang tinggi menuntut sistem pengelolaan yang profesional.

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Membenahi sistem perencanaan jangka panjang dan menegah berdasarkan data, kalkulasi dan estimasi akurat.

· Pembinaan staf secara periodik terus dimantapkan.

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

· Memberdayakan dewan sekolah dan memberikan deskripsi tugas yang jelas.

· Peningkatan kemampuan manajemen mutu staf.

G. Pengelolaan Lembaga

Kekuatan (Strength)

a. Komitmen yang tinggi dari lembaga terhadap dunia pendidikan

b. Penjaminan mutu melalui ketersediaan dana operasional dan akriditasi sekolah.

c. Koordinasi dan kendali antar Pembantu kepala sekolah di lingkungan sekolah cukup baik.

d. Koordinasi dan kendali antara kepala sekolah dan guru dilingkungan sekolah cukup baik.

Kelemahan (Weakness)

a. Pemanfaatan teknologi informasi dalam administrasi dan manajemen belum optimal.

b. Kemampuan manajerial sumber daya manusia yang belum merata

c. Interaksi dan kerjasama antar unit belum optimal

d. Ikatan alumni sekolah belum optimal

e. Sarana prasarana sekolah kurang memadai

6. Status atau Akriditasi sekolah, sampai saat ini belum maksimal.

Peluang (Opportunity)

a. Kebutuhan lingkungan yang kuat terhadap keberadaan SMP Negeri 1 Pasekan Indramayu.

b. Hubungan dan kerja sama dengan pihak luar semakin meningkat, terutama dengan sekolah dasar di lingkungan dinas pendidikan kabupaten.

c. Dukungan moril dan materil dari pihak pemerintah dan swasta semakin meningkat, terutama dari pemerintah daerah.

Ancaman (Threat)

a. Munculnya beberapa sekolah swasta di kecamatan pasekan Indrmayu.

b. Persaingan dengan sekolah swasta yang mempunyai sumber dana lebih kuat.

c. Semakin mantapnya sekolah Negeri yang menjadi faforit, membuat SMP di daerah menjadi pilihan yang terakhir.

d. Masih ada anggapan miring dari masyarakat tentang kualitas terhadap SMP di daerah.

ANALISIS SWOT PENGELOLAAN LEMBAGA

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Komitmen yang tinggi dari lembaga terhadap dunia pendidikan

· Penjaminan mutu melalui ketersediaan dana operasional dan akriditasi sekolah.

· Koordinasi dan kendali antar PKS di lingkungan sekolah cukup baik.

· Koordinasi dan kendali antara kepala sekolah dan guru dilingkungan sekolah cukup baik.

Kelemahan (Weakness)

· Pemanfaatan teknologi informasi dalam administrasi dan manajemen belum optimal.

· Kemampuan manajerial sumber daya manusia yang belum merata

· Interaksi dan kerjasama antar unit belum optimal

· Ikatan alumni sekolah belum optimal

· Sarana prasarana sekolah kurang memadai

· Status atau Akriditasi sekolah, sampai saat ini belum maksimal.

Peluang (Opportunity)

· Kebutuhan lingkungan yang kuat terhadap keberadaan SMPN 1 Pasekan

· Hubungan dan kerja sama dengan pihak luar semakin meningkat, terutama dengan sekolah dasar di lingkungan dinas pendidikan kabupaten.

· Dukungan moril dan materil dari pihak pemerintah dan swasta semakin meningkat, terutama dari pemerintah daerah.

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Meningkatkan kemitraan dengan pihak eksternal

· Meningkatkan ketersediaan dana operasional melalui dukungan bantuan dana dari pemerintah daerah

· Memantapkan hubungan harmonis antara pimpinan dan staf di lingkungan prog. Studi

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

· Membangun sistem untuk mengintegrasikan kembali pengelolaan sumber daya manusia

· Mengoptimalkan organisasi ikatan alumni prog. Studi

· Meningkatkan sarana prasarana dan status prog. Studi

Ancaman (Threat)

· Munculnya beberapa sekolah di kecamatan Pasekan Indrmayu.

· Persaingan dengan sekolah swasta yang mempunyai sumber dana banyak yang bukan berasal dari siswa saja.

· Otonomi dalam sekolah membuat sekolah di daerah kurang berkembang.

· Masih ada anggapan miring dari masyarakat tentang kualitas terhadap sekolah di daerah.

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan

· Membangun image positif melalui alumni

· Meningkatkan kinerja sekolah hingga menyamakan dengan sekolah favorit

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

· Mengoptimalkan penggunaan sarana teknologi informasi dalam administrasi dan manajemen

· Membangun hubungan kerja sama dengan pihak luar dalam rangka SDM

· Menggalang komitmen alumni sebagai agenda promosi sekolah

H. Proses Pembelajaran

Kekuatan (Strength)

a. Memiliki ruang belajar dan perpustakaan yang representatif.

b. Standarisasi jumlah tatap muka yaitu 34 jam per minggu.

c. Adanya kriteria ketuntasan minimal 75%.

d. Pengembangan proses pembelajaran yang mengarah pada keseimbangan antara aspek teori dan praktikum.

e. Pengembangan proses pembelajaran yang mengarah pada penguasaan metoda, pendalaman materi dan penyusunan perangkat pembelajaran, sebagai bahan praktik pengalaman di lapangan.

f. Adanya pembimbingan karir atau wali kelas.

Kelemahan (Weakness)

a. Pada umumnya proses pengajaran diberikan dengan metode ceramah

b. Kurang optimalnya waktu KMB.

c. Kurang optimalnya sarana KBM

Peluang (Opportunity)

a. Guru diberikan keleluasaan untuk mengembangan metode pengajaran.

Ancaman (Threat)

a. Semakin meningkatnya syarat kualifikasi lulusan dari stake holders.

b. Semakin kompleknya tuntutan masyarakat terhadap mutu sekolah.

ANALISIS SWOT PEMBELAJARAN

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Memiliki belajar dan perpustakaan yang representatif.

· Standarisasi jumlah tatap muka yaitu 34 jam per minggu.

· Adanya sistem peraturan akademik yaitu KKM

· Pengembangan proses pembelajaran yang mengarah pada keseimbangan antara aspek teori dan praktikum.

· Pengembangan proses pembelajaran yang mengarah pada penguasaan metoda, pendalaman materi dan penyusunan perangkat pembelajaran, sebagai bahan praktik pengalaman di lapangan.

· Adanya pembimbingan karir atau wali kelas.

Kelemahan (Weakness)

· Produktifitas lulusan belum optimal

· Pada umumnya pengajaran teori di berikan dengan metode ceramah

· Kurang optimalnya waktu KBM

· Kurang optimalnya sarana KBM

Peluang (Opportunity)

· Guru diberi keleluasan dalam mengembangan metode pengajaran

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan akademik melalui studi lebih lanjut

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

· Mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif

· Mengembangkan materi pembelajaran yang menekankan pada keunggulan komparatif

· Mengotimalkan sarana perkuliahan

Ancaman (Threat)

· Semakin meningkatnya syarat kualifikasi lulusan dari stake holders.

· Semakin kompleknya tuntutan masyarakat terhadap mutu sekolah

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Memantapkan kerjasama dengan stake holders.

· Membangun image positif melalui lulusan

· Menciptakan lingkungan sekolah yang asri

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

· Meningkatkan pengembangan/pelatihan kompetensi sesuai dengan kebutuhan

· Pengembangan materi dan metode pembelajaran seiring dengan perkembangan IPTEK.

I. Suasana Akademik

Kekuatan (Strength)

a. Sarana dan Prasarana akademik cukup memadai.

b. Adanya peraturan/ kalender pendidikan.

c. Proses pembelajaran berlangsung cukup normatif.

d. Tenaga pengajar sebagian besar mempunyai kualifikasi dari segi pendidikan

e. Adanya lesson study pada perencanaan pengajaran.

f. Rasio guru dan siswa baik yaitu 1 : 8

Kelemahan (Weakness)

a. Investasi pengembangan dan dukungannya untuk operasional kurang sesuai dengan tuntutan zaman.

b. Akses terbatas dalam memperoleh informasi ilmiah

c. Budaya disiplin dikalangan guru dan siswa belum mantap.

d. Lingkungan sosial disekitar sekolah kurang mendukung.

Peluang (Opportunity)

a. Adanya jalinan kerjasama antara berbagai instansi dengan sekolah

b. Terprogramnya susunan kalender pendidikan membuat tepat waktu selesainya KBM.

c. Keramahan dan ketelatenan para guru dalam pembimbingan siswa.

d. Teknologi internet yang semakin terjangkau

Ancaman (Threat)

a. Terbatasnya alokasi dana untuk kegiatan ilmiah

b. Keterbatasan waktu dalam agenda sekolah.

c. Dapat menimbulkan terjadinya siswa yang drop out (DO).


ANALISIS SWOT SUASANA AKADEMIK

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength)

· Sarana dan Prasarana sekolah cukup memadai

· Adanya peraturan/ kalender pendidikan

· Proses pembelajaran berlangsung cukup normatif.

· Tenaga pengajar sebagian besar mempunyai kualifikasi dari segi pendidikan da

· Adanya lesson study pada perencanaan pengajaran.

· Rasio guru dan siswa baik yaitu 1 : 8

1.

Kelemahan (Weakness)

· Investasi pengembangan dan dukungannya untuk operasional kurang sesuai dengan tuntutan zaman.

· Akses terbatas dalam memperoleh informasi ilmiah

· Budaya disiplin dikalangan siswa dan guru belum mantap.

· Lingkungan sosial disekitar sekolah kurang mendukung.

Peluang (Opportunity)

· Adanya jalinan kerjasama antara berbagai instansi dengan sekolah

· Terprogramnya susunan kalender pendidikan membuat tepat waktu selesainya KBM

· Keramahan dan ketelatenan para guru dalam pembimbingan siswa

Kekuatan/Peluang

Strategi (S-0)

· Optimalisasi sarana, prasarana dan kerjasama dengan berbagai instansi

· Mengembangakan evaluasi secara berkelanjutan dalam memantapkan tingkat profesional

· Meningkatkan kualitas unggulan komperatif bagi guru dan siswa

· Meningkatkan kualitas pelayanan guru pembimbing siswa

Kelemahan/Peluang

Strategi (W-0)

· Mengembangkan kreatifitas dalam memanfaatkan sumber dana eksternal untuk investasi peralatan, pembelajaran dan akses informasi

· Berlangganan jurnal pendidikan dalam jumlah yang cukup

Ancaman (Threat)

· Terbatasnya alokasi dana untuk kegiatan ilmiah

· Keterbatasan waktu dalam agenda sekolah.

· Dapat menimbulkan terjadinya siswa yang drop out (DO).

Kekuatan/Ancaman

Strategi (S-T)

· Mengembangkan budaya yang berdisiplin tinggi, kritis, demokratis, terbuka dan egaliter

· Membangun kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah untuk memperbaiki lingkungan sosial

· Perindangan sekitar sekolah terus di kembangkan agar suasana asri

Ancaman/Kelemahan

Strategi (W-T)

· Pengaturan penyelenggaraan proses belajar mengajar ecara proporsional

· Melakukan pendekatan sosial terhadap lingkungan sekolah